Terhubung media sosial telah menjadi satu rutinitas yang tak dipisahkan di kehidupan sebagian besar orang di dunia, dan sudah pasti kalian juga begitu. Nyaris seluruhnya orang sekarang akan automatic buka account media sosial di handphone mereka, tidak tahu itu semata-mata untuk berganti info dengan rekan atau buat mendapati data kondisi paling baru di luar.
Akan tetapi, mudahnya bersosial melalui media sosial tidak dibarengi dengan kesadaran bahwa medsos juga bisa beresiko negatif pada kesehatan mental. Terutama banyaknya sejumlah konten mempunyai nuansa negatif yang sering tidak bisa kita hindari, selalu ada melintas di FYP, ataupun Timeline medsos kita. Lalu, apakah ada panduan aman main media sosial supaya kita dapat menjauhi kondisi depresi? Berikut sedikit tipsnya.
Panduan bijaksana serta aman dalam Bersosmed Ria.
Banyak orang-orang tak sadar jika main media jejaring sosial menjadi bumerang buat kesehatan mental. Lalu, apa yang dapat kita kerjakan?
1. Batasi konten yang ingin dibaca
Kian hari kian banyak saja kabar kejahatan atau gosip politik yang buat panas, buat rusuh. Dilansir dari CNN, Susanne Babbel, seorang psikoterapis teristimewa rekondisi trauma, menuturkan otak manusia yang terus menerus "dicekoki" perihal-perihal jelek serta traumatis tiada henti (di dalam masalah ini sejumlah konten sosial media yang negatif) bisa memerlambat kerjanya untuk menangani depresi.
Pada akhirannya, terhubung sejumlah konten negatif sering bisa menimbulkan Anda selalu berasa depresi maka dari itu tiada sadar munculkan tanggapan kegelisahan serta takut tidak berdalih yang terlalu kelewatan (paranoid).
Karena itu, Anda bisa memanfaatkan feature mute atau block yang ada pada rata-rata situs media sosial untuk memfilter konten yang pengin Anda baca. Sumpah, ini sangat membantu sekali.
Supaya lebih teruji aman serta tenang waktu main media sosial, yakinkan cuma mem-follow akun-akun sah yang bisa dipercaya, yang harus netral, serta yang tak menyebar kedengkian atau kejahatan. STOP HOAX!
Etika Nyaman dan Aman dalam Bermedia Sosial
2. Follow cuma rekan paling dekat serta bisa dipercaya
Selainnya lebih bijaksana memfilter konten yang ada di linimasa Anda, yakinkan beberapa orang yang Anda follow ialah orang yang paling dekat serta bisa dipercaya. Tak apa untuk benar-benar membataskan "jatah" following Anda cuma sebagian orang tersendiri saja. Langkah ini memiliki tujuan untuk membataskan atau menghambat penebaran gosip hoaks serta sejumlah konten penuh kedengkian hingga sampai pada Anda. Intinya, pastikan orang-orang yang kalian follow bukan lah orang toxic, orang yang membawa pengaruh buruk.
Di lain sisi, Anda pun tak dapat seutuhnya mendalami atau mengganti jalan pemikiran following. Sebagian orang terkadang tak mengerti dia telah ikut menebarkan ketakutan, desas-desus, serta kedengkian pada sama-sama di media sosial.
Jika sudah seperti ini, Anda selalu dapat memfilter apa yang pengin Anda saksikan serta temukan. Akan tetapi ingat: langsung memberi teguran bukan cara pas sebab peluang dia akan berdalih jika dia memiliki hak untuk mempublikasikan apa saja yang dia pengin di media sosial.
Karena itu teknik amannya ialah Anda dapat mute orang itu, apabila dia ialah teman akrab Anda, atau sekaligus saja unfollow serta block account itu apabila contentnya sungguh-sungguh merisaukan Anda. Langkah ini bisa menolong membuat perlindungan konsistensi emosional serta mental Anda dari rasa kesal memandang tulisan beberapa orang yang tak bertanggungjawab.
Tenang, blokir-memblokir di jagat maya tak lalu terus sama maknanya dengan memotong persahabatan di dunia riil. Anda cuma memotong apa yang dia sebarkan sebab bikin Anda depresi serta takut. Di dunia riil, Anda pun selalu bebas bisa memutuskan untuk berhubungan atau mungkin tidak sama orang itu.
Cara Bijak Bermain Sosial Media yang Perlu Kamu Ketahui
3. Berwaspada menebarkan kabar, ataupun konten
Sehabis memfilter konten serta orang yang ada di linimasa Anda, sekarang waktunya merapikan diri kita sendiri. Apabila Anda telah mengelak beberapa orang serta akun-akun yang menyebar konten negatif, Anda pun butuh mengelak menebarkan suatu yang beresiko jadi suatu perbincangan.
Anda kemungkinan memandang jika konten atau posting-an yang Anda sebarkan itu bagus untuk ditebarluaskan ke masyarakat luas. Akan tetapi, tidak semuanya orang punyai pandangan serta masukan yang serupa seperti Anda. Tidak semuanya orang juga punya keperluan serta ketertarikan yang serupa dengan Anda pada isi konten.
Maka Anda sendiri pula butuh berwaspada dalam menyebar konten supaya selalu aman main sosial media. Sebarluaskanlah berita serta konten yang netral serta nyata berguna positif buat banyak orang. Dan juga, jangan sampai kalian nyebar hoax. Pastikan kalian saring sebelum sharing.
4. Awasi pemanfaatan media sosial
Lama-kelamaan scroll baris periode Facebook, Twitter, atau Instagram memang asyik. Akan tetapi sayang, hoby ini semakin lama dapat buat kalian adiktif. Supaya Anda tak terus menerus terkena konten negatif yang malahan bikin depresi, batasilah waktu Anda untuk mengaksesnya.
Hingga waktu ini benar-benar tak ada kajian yang memberi batas waktu akses sosial media yang aman. Akan tetapi, aplikasikanlah batas jam yang Anda anggap lumrah untuk diri kita sendiri. Contohnya, Anda dapat targetkan main sosial media paling lama 1-2 jam dalam satu hari
Berhati-hati dan Bijaklah dalam Bermain Sosial Media
Setelah itu, membagi-bagilah tempo itu di saat tersendiri. Contohnya, 15 menit check media sosial saat perjalanan ketujuan kantor, 15 menit kembali saat makan siang, 20 menit waktu perjalanan pulang, serta bekasnya saat jam tidur Anda.
Sehabis Anda cukup biasa, awali memotong waktu waktunya lebih ketat kembali. Dari cuma 1 jam dalam satu hari hingga sampai lebih kurang cuma main media sosial cuma di waktu luang saja.
EmoticonEmoticon